Pengertian Konvergensi Teknologi
Konvergensi Teknologi adalah suatu penggabungan dua buah hal berbeda yang berbau media-media teknologi informasi dan komunikasi yang sudah ada untuk digunakan dan diarahkan kedalam satu tujuan yang mengarah pada penciptaan produk-produk yang aplikatif yang mampu melakukan fungsi audiovisual sekaligus komputasi.
Maka tidak heran jika sekarang ini komputer dapat difungsikan sebagai pesawat televisi, atau telepon genggam dapat menerima suara, tulisan, data maupun gambar tiga dimensi. Itu hanya sedikit dari contoh nyata, bahwa semua aspek kehidupan, tanpa terasa tengah menggiring kita menuju ke platform yang satu yaitu platform digital. dengan kemampuan multimedia telah merasuk dalam kehidupan berkomunikasi, bekerja, berkreasi maupun mendapatkan informasi dan hiburan, dari manapun tanpa dibatasi lagi oleh ruang dan waktu.
Contoh-contoh konvergensi
media
- Fixed Mobile Convergence (FMC)
Komunikasi seamless ( tanpa batas ) membutuhkan
solusi jaringan kabel dan nirkabel ter-integrasi. Dengan
FMC, keterbatasan akses bermacam
jaringan bisa diatasi tanpa
masalah. FMC memungkinkan layanan lintas
jaringan bisa terjadi.
Fixed-mobile convergence (FMC) is a change in telecommunications
that removes differences between fixed and mobile networks.
In the 2004 press release announcing its formation, the Fixed Mobile
Convergence Alliance said:
Fixed Mobile Convergence is a transition point in the telecommunications
industry that will finally remove the distinctions between fixed and mobile
networks, providing a superior experience to customers by creating seamless
services using a combination of fixed broadband and local access wireless
technologies to meet their needs in homes, offices, other buildings and on the
go.
In this definition “fixed broadband” means a connection to the Internet,
like DSL, cable or T1. “Local access wireless” means Wi-Fi or something like
it. BT’s initial FMC service used
Bluetooth rather than Wi-Fi for the local access wireless. The advent of
picocells and femtocells means that local access wireless can be cellular radio
technology.
The term “seamless services” in the quotation above is ambiguous. When
talking about FMC, the word “seamless” usually refers to “seamless handover,”
which means that a call in progress can move from the mobile (cellular) network
to the fixed network on the same phone without interruption, as described in
one of the FMCA
specification documents:
Seamless is defined as there being no perceptible break in voice or data
transmission due to handover (from the calling party or the called party”s
perspective).[
The term “seamless services” sometimes means service equivalence across any
termination point, fixed or mobile, so for example, dialing plans are identical
and no change in dialed digits is needed on a desk phone versus a mobile. A
less ambiguous term for this might be “network agnostic services.”
The FMCA is a carrier organization, mainly oriented to consumer services.
Enterprise phone systems are different. When Avaya announced its “Fixed Mobile
Convergence” initiative in 2005, it was using a different definition. What
Avaya and other PBX manufacturers were calling FMC was the ability for a PBX to
treat a cell phone as an extension, and the ability for a cell phone to behave
like a PBX extension phone:
Extension to Cellular technology: software seamlessly bridges office phone
services to mobile devices, permitting the use of just one phone number and one
voice mailbox. Client software extends the capabilities of the PBX to a mobile smartphone, creating a virtual desk
extension. This software runs on Nokia Series 60 phones and works in
conjunction with Extension to Cellular.
Dampak Konvergensi Teknologi
Dampak konvergensi teknologi bagi masyarakat Indonesia maupun pemerintah masih belum terlihat secara jelas. Hal ini mungkin disebabkan oleh belum termanfaatkannya teknologi konvergensi secara optimal. Disisi pemerintah hanya terlihat adanya usaha yang mengarah kepada pemahaman serta tindakan antisipasi terhadap konvergensi teknologi, seperti adanya survey untuk konvergensi teknologi, seperti adanya survey untuk melihat layanan-layanan yang bisa diberikan oleh konvergensi teknologi. Sedangkan masyarakat Indonesia secara umum masih belum memahami teknologi konvergensi dan hanya memanfaatkan layanan-layanan yang tersedia (yang disediakan oleh providernya).
sumber : www.google.com
Dampak konvergensi teknologi bagi masyarakat Indonesia maupun pemerintah masih belum terlihat secara jelas. Hal ini mungkin disebabkan oleh belum termanfaatkannya teknologi konvergensi secara optimal. Disisi pemerintah hanya terlihat adanya usaha yang mengarah kepada pemahaman serta tindakan antisipasi terhadap konvergensi teknologi, seperti adanya survey untuk konvergensi teknologi, seperti adanya survey untuk melihat layanan-layanan yang bisa diberikan oleh konvergensi teknologi. Sedangkan masyarakat Indonesia secara umum masih belum memahami teknologi konvergensi dan hanya memanfaatkan layanan-layanan yang tersedia (yang disediakan oleh providernya).
sumber : www.google.com